MY PIN BB 2A4E1B1C

Sejarah yang Terabaikan

Aceh merupakan salah satu wilayah di indonesia bahkan di dunia yang mempunyai situs-situs sejarah yang sangat luarbiasa dan juga para pahlawan pahlawan yang berjulukan keramat seperti TGK Abdul Jalil atau sering disebut Tgk Di Cot Plieng merupakan seorang ulama dan penjuang asal Aceh Utara. Dia lahir kawasan Buloh Blang Ara dan mendirikan dayah di Cot Plieng Syamtalira Bayu. Beliau syahid di kawasan Lhokseumawe, tepatnya di pekarangan meunasah (surau) Desa Blang Buloh, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.
Tgk di Cot Plieng seorang ulama yang tidak mau tunduk terhadap penjajahan Jepang di tahun 1940-an. Bahkan, dayahnya di Cot Plieng menjadi salah satu pusat perlawan terhadap penjajahan Jepang.Beliau merupakan juga orang yang pertama kontak senjata dengan jepang 
Pada tanggal 6 November 1942, pasukan Tgk Abdul Jalil terlibat perang terbuka dengan pihak Jepang, di kawasan Bayu. Dalam pertempuran yang tidak seimbang itu, pasukan Tgk Abdul Jalil terpaksa mundur. Namun, tiga hari kemudian, tepatnya usai Shalat Jumat, tanggal 9 November 1942, pasukan Tgk Abdul Jalil kembali terlibat pertempuran hebat dengan pasukan Jepang di Blang Buloh. 

Dalam pertempuran itu, Tgk Abdul Jalil syahid terkena granat, diikuti 12 pengikutnya. Ke-12 pengawal Tgk Abdul Jalil dikebumikan di perkarangan meunasah tersebut. Sedangkan jenazah Tgk Abdul Jalil dibawa oleh pasukan Jepang untuk kemudian diserahkan ke keluarganya di Bayu, dan dikebumikan di sana.

Agar sejarah ini tidak hilang, pada tahun 1950-an, masyarakat Blang Buloh mengumpulkan dana secara swadaya untuk membuat sebuah tugu yang berbentuk bambu runcing tepatnya di gampong cot pling di samping jalan medan-banda aceh kecamatan syamtalira
Namun situs yang bersejarah ini tidak pernah lagi mengalami pemugaran.Tapi sekarang sangat sedih kita melihat keadaan tugu yang sangat memperihatinkan begitu juga kompleks kuburan pengikutnya dipenuhi semak belukar. Padahal tugu dan kuburan ini, merupakan aset penting bagi sejarah yang akan sangat berguna bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
Tapi masyarakat kita sekarang nokomen terhadap sejarah,sudah banyak masyarakat aceh yang lupa terhadap sejarah ,karena dia belum tau betapa pentingnya sejarah ,dan nilai–nilai penting yang terkandung dalam sejarah. Seperti sejarah tgk abdul jalil atau sering disebut dengan tgk di cotpling seperti yang sudah penulis sebutkan poinnya di atas ,orang dulu nenek kita mengumpulkan dana secara swadaya untuk membuat sebuah tugu supuya sejarah tidak hilang dan menjadi bukti bahwa tgk abdul jalil merupakan seorang pahlawan yang gagah perkasa,berani ,pantang menyerah ,dan yang selalu berpegang teguh kepada AL-Qur`an dan Hadist .Tapi kita mengabaikan begitu saja tanpa kita merawatnya

         Pada Tanggal 13 Maret yang lalu ada sekolompok mahasiswa yang bergabung dalam himpunan mahasiswa bayu (HIMABA) termasuk saya sendiri karena saya juga berasal dari bayu ,kami melakukan bakti sosial di tugu Cot Pling, karena melihat keadan tugu cotpling yang sangat memperihatinkan,setiap anggota kami meminta sumbangan alakadar untuk membeli alat-alat keperluan seperti cat, kuas dan lain tidak perlu saya sebutkan , gotong royong bersama dan kami ngecat kembali tugu tersebut

Seharusnya masyarakat ikut berpartisipasi dalam menjaga dan merawat situs situs yang bersejarah ini.Bukan hanya tugas pemerintah tapi harus ada kesadaran dari masyarakat sendiri ,tapi yang kita lihat masyarakat sekarang baik itu pemerintah maupun pihak masyarakat sangat lah minim kepedulian terhadap sejarah ,bagai mana bisa maju negara kita kalau kita tidak pernah menghargai sejarah .Jangan harap bisa maju negara kita kalau tidak menghargai sejarah,karena sejarah merupakan aset penting bagi negara dan juga menjadi pelajaran bagi generasi akan datang

Marilah darisekarang kita kita bangun dan kita bangkit sejarah sejarah Aceh yang dulu ,dan kita harus kenang dan kita renungkan bagai pahlawan kita memperjuang agama, bangsa dan negara semangat para pahlawan kita. Mereka rela bertumpah darah demi bangsa yang dia cintai tapi kita melupakan begitu saja perjuangannya.dan pemerintah seharus lebih merperhatikan situs situs yang bersejarah untuk membangun dan merehapnya sebagus mungkin untuk menarik perhatian supaya lebih dikenang orang tertarik untuk mengunjunginya.
No comments

Biografi TEUNGKU AHMAD DEWI



pendakwah aceh yang gantenk yg hilang tampak jejak;
baca beu habeh,mangat muho hai wareh kisah nyata
KISAH AHMAD DEWI,ulama/dai aceh

TEUNGKU AHMAD
DEWI; DA'I KRITIS
KORBAN ORBA
--------------------
Teungku Haji Fakir Hakir Ahmad Dewi
seorang tokoh ulama pendakwah, lahir 19
Januari 1951 di Dusun Bantayan, Gampong
Keude, Kecamatan Darul Aman, Idi Cut, Aceh
Timur. Ayahnya Teungku Muhammad Husen
berasal dari Desa Meunasah Kumbang, Kec.
Syamtalira Aron Aceh Utara, anak Teungku
Hasballah yang digelar Teungku Chik di
Meunasah Kumbang, ulama besar dari
Samudera Pase.
Teungku Hasballah Meunasah
Kumbang menguasai Ilmu Tafsir, Bayan, Fiqh,
Siyasah, dan Ilmu Mantiq. Tokoh berbadan
atletis ini terkenal sebagai ulama moderat yang
menguasai dengan baik bahasa Aceh, Perancis
dan Inggris. Ketajaman pikirannya dikagumi
oleh kawan maupun lawan. Pada saat perang
kolonial Belanda di Aceh berkecamuk, beliau ikut
bergabung dengan mujahidin lainnnya
berperang di Samudera Pase. Selain itu beliau
sangat ahli dalam Ilmu Faraid, ahli dalam hal
dialog dan pidato, bakat ini sepenuhnya turun
kepada Tgk. Ahmad Dewi.
Ibunya bernama Dewi kelahiran
Peudagee (Serdang Bedagai), Sumatera Utara,
nama inilah yang kemudian menjadi nama
belakang Teungku Ahmad Dewi. Nama lahir
beliau adalah Ahmadullah, namun karena
wajahnya yang mirip dengan ibunya, maka
orang-orang mengaitkan dengan nama ibunya,
disebutlah Ahmad Dewi. Akhirnya beliau lebih
dikenal dengan nama Ahmad Dewi ketimbang
Ahmadullah nama aslinya.
Pendidikan
Sekolah formal yang sempat
ditempuh oleh Ahmad Dewi muda adalah
Madrasah Ibtidaiyah Idi Cut. Kemudian ia
melanjutkan pendidikannya di Dayah, yaitu
Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Matang
Geutoe, Idi Cut pada tahun 1964. Menurut
sebuah informasi, Tgk. Ibrahim Bardan (Abu
Panton) juga pernah belajar di dayah yang
dipimpin oleh Tgk. H. Muhammad Thaib ini. Di
dayah ini Ahmad Dewi diasuh di bawah
bimbingan Abu Saleh (Pakcik Tgk. Ahmad
Dewi/salah seorang anak Abu Meunasah
Kumbang) yang juga menjadi guru di Dayah
MTI. Abu Saleh dikenal sebagai kader militan
yang kerap berurusan dengan aparat keamanan
era Suharto.
Ahmad Dewi juga sempat menuntut
ilmu di sebuah pesantren yang dipimpin oleh
Tgk. H. Sofyan di Matang Kuli, sekitar tahun
1968 sampai 1970, setelah itu ia kembali ke Idi
Cut. Saat itu dayah MTI tidak aktif lagi
sepeninggal Tgk. Muhammad Thaib (w. 1968),
dan kiblat pendidikan di Idi Cut telah beralih ke
Dayah Darussa’dah Idi Cut di bawah pimpinan
Tgk. H. Abdul Wahab. Pada masa ini Tgk.
Ahmad Dewi juga sempat belajar pada Tgk. H.
Abdul Wahab Idi Cut sambil bekerja mencari
nafkah.
Faktor kesulitan ekonomi menuntut
Ahmad Dewi untuk bekerja sambil belajar
diusianya yang masih belia (sekitar 19 tahun). Ia
memanfaatkan potensi diri dan bakat oratornya
dengan bekerja sebagai pedagang obat kaki
lima. Bagi Ahmad Dewi, berdagang obat juga
media berdakwah, maka ia berkeliling Aceh
sambil berdagang obat dengan tetap
menjadikan dayah sebagai tempat domisilinya.
Oleh karena itu, ia tetap menjadi santri dayah Idi
Cut (Darussa’dah) dan Matang Kuli sebab ia
bolak-balik melakukan perjalanan antara dua
daerah ini.
Suatu kali dalam tahun 1973,
pimpinan Dayah MUDI Mesjid Raya, Samalanga
berkunjung ke Matang Kuli. Kunjungan ini
memang kerap dilakukan Tgk. H. Abdul ‘Aziz
(biasa disapa Abon Samalanga) karena Tgk. H.
Sofyan (pimpinan dayah Matang Kuli)
merupakan salah seorang murid Abon
Samalanga. Keberadaan Teungku Ahmad Dewi
muda menarik perhatian Abon setelah beliau
tahu bahwa Ahmad Dewi adalah cucu Abu
Meunasah Kumbang. Sejak saat itu Teungku
Ahmad Dewi pun mengaji di Samalanga karena
diajak oleh Abon untuk belajar di Dayah MUDI
Mesjid Raya Samalanga.
Baru setahun belajar di Samalanga
Teugku Ahmad Dewi telah menemukan jati
dirinya dan, menentukan arah perjuangannya.
Bakat orasi dan kapasitas keilmuannya semakin
terasah di bawah bimbingan Abon Samalanga.
Masa-masa belajar di Samalanga merupakan
masa pembentukan karakter dirinya sebagai da’i
kritis. Sambil belajar, Teungku Ahmad Dewi
kerap diundang memberi pengajian dan
ceramah di meunasah-meunasah Kecamatan
Samalanga dan sekitarnya. Di sinilah popularitas
Teungku Ahmad Dewi sebagai da’i bermula.
Masa berkarya
Perawakan yang tinggi tegap, wajah
yang tampan dan bakat orasinya menarik
perhatian masyarakat. Ditambah dengan gaya
penampilannya yang menarik, kadang terkesan
nyentrik, maka tidak heran jika dalam tempo
singkat ia telah dikenal sebagai da’i yang
memukau. Di sisi lain, darah ulama yang
mengalir di tubuhnya dan latar belakang
kependidikan di dayah terbesar Aceh (MUDI
Mesjid Raya) memberinya legitimasi dan garansi
keilmuan sebagai ulama yang patut menjadi
rujukan bagi masyarakat. Ia diundang
berdakwah ke seluruh daerah di Aceh, dan
dakwahnya selalu dipadati pengunjung yang
massanya berjumlah puluhan ribu. Ia
menjelma menjadi publik figur yang
ceramahnya ditunggu-tunggu masyarakat.
Ketokohan sosok Teungku Ahmad
Dewi menarik perhatian berbagai pihak dengan
berbagai kepentingan. Sebuah informasi
mengabarkan bahwa Teungku Hasan Tiro juga
sempat mengadakan pertemuan khusus
dengan Teungku Ahmad Dewi, di Jeunieb
dalam masa-masa gerilyanya di Aceh. Ekses
pertemuan ini, pada tahun 1977, Teungku
Ahmad Dewi pun ditangkap aparat keamanan
dalam penggerebekan di Dayah MUDI, Mesjid
Raya, Samalanga karena diduga terlibat Aceh
Merdeka (AM). Teungku Ahmad Dewi ditahan di
Markas Laksus Drien Meuduroe, Geulumpang
Payong, Kabupaten Pidie. Selama dalam
tahanan, masyarakat tiada henti berkunjung
menjenguk beliau sampai akhirnya dipindahkan
ke Banda Aceh (ditahan di daerah Lampineung).
Pada masa ini beliau sempat diisukan telah
meninggal dunia, masyarakat yang menjenguk
tidak bisa bertemu beliau sehingga masyarakat
di kampung-kampung melaksanakan shalat
jenazah ghaib untuk Teungku Ahmad Dewi.
Setelah tiga bulan ditahan di Banda
Aceh, datanglah seorang ulama Aceh Besar
(Abu Usman Fauzi) yang kala itu aktif dalam
partai politik Golkar (Golongan Karya). Setelah
pertemuan itu, Abu Usman Fauzi membuat
pendekatan dengan pihak aparat keamanan agar
status tahanan Teungku Ahmad Dewi
diringankan. Walhasil, Tgk. Ahmad Dewi
menjadi tahanan rumah yang ditempatkan di
dayah Abu Usman Fauzi di Desa Lueng Ie.
Setelah beberapa lama di Lueng Ie barulah pihak
keluarga tahu bahwa Teungku Ahmad Dewi
masih hidup, lalu menjenguknya ke Desa Lueng
Ie. Pihak keluarga memohon agar penahanan
Teungku Ahmad Dewi dipindahkan ke Idi Cut.
Kesepakatan berhasil dicapai, pemindahan
Teungku Ahmad Dewi disetujui dengan
jaminan keluarga, dan status wajib lapor ke
polsek setempat seminggu sekali.
Teungku Ahmad Dewi pulang ke
kampung halamannya pada pertengahan tahun
1979, tapi rumah keluarganya telah tiada karena
terbakar, tidak ada keterangan yang jelas
mengenai sebabmusabab kebakaran ini. Maka
Teungku Ahmad Dewi pun mendirikan sebuah
gubuk di pertapakan gosong rumah orang
tuanya. Gubuk itu sebenarnya peralihan fungsi
dari tempat penyimpanan padi (kröng pade)
milik orang tuanya. Di gubuk itu Teungku
Ahmad Dewi menerima satu dua santri yang
datang berguru padanya. Karena rumah itu
merupakan tempat tahanan baginya, maka ia
menamakan rumah itu sebagai BTM (Balai
Tahanan Militer). Ketika santrinya bertambah, ia
berpikir untuk mendirikan dayah, dan nama
BTM pun ditabalkan sebagai nama dayahnya,
namun BTM kali ini berarti Bale Teumpat
Meununtöt (Balai Tempat Menuntut ilmu).
Belakangan nama BTM menjadi trade
mark Teungku Ahmad Dewi dalam setiap
dakwahnya. Singkatan BTM muncul sebagai
wujud inspirasinya yang tidak pernah kering,
kadang konyol dan menyentil. Untuk murid-
muridnya, BTM diberi kepanjangan Balai
Tempat Menuntut ilmu, namun saat
berhadapan dengan tokoh-tokoh parpol ‘plat
kuning’ BTM diberi kepanjangan Beringin Tetap
Menang.
Popularitas Teungku Ahmad Dewi
sebagai da’i merupakan daya tarik tersendiri
sehingga murid-muridnya bertambah banyak,
terutama dari kalangan pemuda yang telah
tersadarkan oleh dakwah beliau. Kehadiran para
pemuda yang umumnya memendam jiwa
militan ini menginspirasi Teungku Ahmad Dewi
untuk mengorganisir mereka dalam satu
barisan anti maksiat. Maka dibentuklah satu
wadah yang diberi nama KDA (Kesatuan
Dafa’sail Aceh), suatu organisasi yang bertujuan
untuk melaksanakan dakwah amar makruf nahi
munkar. Di sini nama BTM menemukan
kepanjangan lain, karena dalam KDA ini ada satu
pasukan khusus yang dinamakan Barisan
Teuntra Mirah (BTM). Barisan ini memakai
seragam merah, dibekali ilmu bela diri, dan
dilengkapi senjata pedang. Barisan Teuntra
Mirah bertugas menertibkan dan mencegah
maksiat di sepanjang garis pantai Idi Cut yang
merupakan objek wisata masyarakat. Akibat
dari aksi Barisan Teuntra Mirah, Teungku
Ahmad Dewi seringkali harus berhadapan
dengan aparat keamanan. Menurut keterangan
seorang mantan Barisan Teuntra Mirah,
masalah-masalah ini berhasil diselesaikan oleh
Teungku Ahmad Dewi dengan jalan dialog.
Pada tahun 1980, Teungku Ahmad
Dewi kembali ditangkap setelah berdakwah di
Idi Rayeuk, lokasinya di depan pendopo
sekarang, menghadap ke masjid jamik. Dalam
dakwah yang disesaki puluhan ribu pengunjung
ini, ia dituduh subversive (merongrong ideologi
Pancasila), dan ditahan di Langsa selama dua
tahun tanpa putusan pengadilan. Meskipun di
penjara Tgk. Ahmad Dewi tetap berdakwah,
hanya saja sasaran dakwahnya kali ini menjadi
lebih spesifik, yaitu para penghuni rutan saja. Ia
menggelar pengajian untuk mengajak
narapidana bertobat kembali ke jalan Allah. Di
sisi lain, penahanan itu justru mendongkrak
popularitasnya, bahkan menjadi pemberitaan
media nasional. Maka tidak heran jika setiap
persidangan beliau dipenuhi ratusan ribu massa
yang ingin meyaksikan jalannya persidangan
sang dai. Bersamanya juga turut ditahan
Teungku H. Azhar BTM (wakil pimpinan dayah
BTM). Setelah 1,8 tahun ditahan, Teungku Azhar
disidang, lalu dibebaskan. Sementara Teungku
Ahmad Dewi baru di bebaskan setelah lima
bulan Tgk. Azhar menghirup udara kebebasan.
Teungku Ahmad Dewi dijemput oleh
masyarakat Sungai Pauh, Langsa, dipeusijuek
dan diantarkan ke dayahnya, BTM Idi Cut.
Awal tahun 1983, beliau memimpin
kembali dayah BTM. Dayah yang sempat sepi
semasa beliau ditahan, dengan drastis
pelajarnya membludak sekembali beliau. Dalam
tahun 1984, santri di dayah ini telah mencapai
400 orang santri putra putri.
Pada tahun 1985 ia berdakwah tujuh
hari tujuh malam dalam rangka deklarasi
pemerintahan syariat Islam di Aceh. Dakwah ini
diselenggarakan dengan mengundang para
ulama dari berbagai penjuru Aceh untuk
mencari solusi petegakan syariat Islam di Aceh.
Pada tahun 1986 beliau menikah
dengan Cut Khairiyah binti Tgk. H. Muhammad
Thaib, Paloh Meria Lhokseumawe. Beliau terus
menetap di dayah BTM bersama keluarganya,
dan dikaruniai putera pertama yang diberi nama
Fatahillah (1987), anak kedua Fatimah Dewi
(1989).
Meninggalnya Tgk. Ahmad Dewi
Pada hari Sabtu, 1 Maret 1991 pukul
09.00 wib, Tgk. Ahmad Dewi menerima surat
dari abangnya Tgk. Muhsinullah. Ia diminta
segera menjenguk abangnya yang sedang
ditahan pasukan TNI di Tank Batre, Desa Alue Ie
Mirah. Tgk. Ahmad Dewi berangkat dengan
mengendarai mobil Chevrolet bersama supir
bernama Asnawi. Pada waktu itu Aceh
berstatus siaga, Operasi Jaring Merah
dilancarkan di Aceh. Sejak kepergian hari itu,
Teungku Ahmad Dewi tidak pernah muncul lagi
di atas podium meyuarakan tegaknya syariat
Islam di Aceh.
Walaupun Teungku Ahmad Dewi
telah tiada, pengikut-pengikut setianya selalu
memperjuangkan agar di Aceh diberlakukan
syariat Islam. Akhirnya pemerintah
mengumumkan pemberlakuan syariat Islam di
bumi Serambi Mekkah ini. Namun Teungku
Ahmad Dewi sebagai tokoh pelopor
pemberlakuan syariat Islam di Aceh, sampai
hari ini tidak diketahui di mana kuburannya.
Tgk Ahmad Dewi meninggalkan
seorang isteri dan tiga orang anak, Fatahillah,
Fatimah Dewi, dan Abdul Aziz yang kala
peristiwa penculikan itu masih tiga bulan dalam
kandungan. Nama Abdul ‘Aziz merujuk kepada
nama guru beliau di Samalanga (Abon ‘Abdul
‘Aziz Samalanga). Tgk. Ahmad Dewi telah
mewasiatkan nama ini sebelum kepergiannya.
Beliau berpesan kepada isterinya, jika anaknya
laki-laki agar diberi nama ‘Abdul ‘Aziz.
Semoga arwah beliau selalu dalam
rahmat Allah SWT. Amien Ya Rabbal Alamin…
No comments

Ayam yang Hidup Walau tidak Punya Kepala

Ayam ini benar-benar ayam unik dan paling aneh di dunia. Ayam unik ini mampu hidup selama 2 tahun setelah kepalanya terpotong, alias tanpa kepala. Ayam jantan yang dipelihara oleh Clara Olsen dan suaminya, Llyod Olsen mampu bertahan hidup hampir 2 tahun lamanya setelah kehilangan kepalanya akibat sebuah insiden yang terjadi di rumah keluarga Olsen pada tahun 1945. Pada 10 September 1945, Clara berencana untuk membuat hidangan yang lezat pada malam itu dan ayam jantan yang dinamai Mike tampak begitu lezat untuk disantap.

Dia ingin memotong ayam ini untuk diolah sebagai menu makan malam mereka bersama sang ibu yang hendak datang ke rumahnya. Setelah sang suami sudah mengambil ancang-ancang untuk memotong leher ayam jantan ini, ternyata dia meleset dan pisaunya hanya mengenai bagian kepala si ayam saja. Merasa kesakitan karena kehilangan kepalanya, Mike berlari kian kemari. Tapi herannya, Mike tetap bisa bertahan hidup meski kepalanya sudah terpotong.

Ayam ini tetap bisa berjalan, mengais-ais tanah dengan cakarnya, layaknya ayam-ayam lain di peternakan. Peralatan makan yang digunakan untuk Melihat hal ini, Olsen menjadi penasaran dan membawa Mike ke Utah University di Salt Lake, Amerika Serikat. Ilmuwan di sana menjawab semua pertanyaan Olsen mengenai ayamnya ini.

Ternyata Mike masih dapat hidup karena mata pisau yang digunakan oleh Olsen yang memenggal kepalanya tidak sampai mengenai urat nadinya, dan darah-darah beku pada bagian leher ayam ini yang membuatnya tidak mengalami pendarahan yang bisa menyebabkannya mati.

Mike memang telah kehilangan otak dan kepalanya, namun dengan satu telinga yang masih menempel pada tubuhnya serta batang otak yang masih melekat pada lehernya, ayam ini masih memiliki refleks yang cukup untuk melanjutkan hidupnya meski tanpa kepala sebab pusat kendali gerakan dan refleks pada ayam sebagian besar dikendalikan oleh batang-batang otak yang masih ada di bagian lehernya.

Mike diberi makan dengan menggunakan pipet. Ayam tanpa kepala ini tentu perawatan yang istimewa seperti cara memberi makan dan minumnya. Olsen menggunakan pipet untuk memberinya minum dan beberapa makanan cair yang langsung diteteskan pada saluran esofagusnya. Akibat kecelakaan yang tidak disengaja tersebut, Mike menjadi ayam tanpa kepala yang terkenal dengan tur-nya di beberapa kota seperti New York, Los Angeles dan San Diego. Mereka rela membayar sebesar 25 sen dollar Amerika untuk melihat ayam unik ini.

No comments

Ciri-ciri Orang yang Mencintai Kamu



1. Orang yang mencintai kamu tidak pernah mampu memberikan alasan kenapa dia mencintai kamu. Yang dia tahu di hati dan matanya hanya ada kamu satu-satunya.

2. Walaupun kamu sudah memiliki teman istimewa atau kekasih, dia tidak perduli! Baginya yang penting kamu bahagia dan kamu tetap menjadi impiannya.

3. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya, di hati dan matanya kamu selalu yang tercantik walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah bertambah.

4. Orang yang mencintai kamu selalu ingin tau tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, dia ingin tau kegiatan kamu.

5. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan SMS seperti ’selamat pagi’, ’have fun’, ’selamat tidur’, ‘take care’, dan lain-lain, walaupun kamu tidak membalas SMS-nya, karena dengan kiriman SMS itu lah dia menyatakan cintanya, menyatakan dengan cara yang berbeda, bukan “aku CINTA padamu”.

6. Jika kamu merayakan tahun baru dan kamu tidak mengundangnya ke pesta yang kamu adakan, setidak-tidaknya dia akan menelefon untuk mengucapkan selamat atau mengirim SMS.

7. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang dia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah melupakannya, karena saat-saat itu ialah saat yang berharga untuknya. dan saat itu, matanya pasti berkaca. karena saat bersamamu tidak selalu terulang.

8. Orang yang mencintai kamu selalu mengingat setiap kata-kata yang kamu ucapkan, bahkan mungkin kata-kata yang kamu sendiri lupa pernah mengungkapkannya. karena dia menyematkan kata-kata mu di hatinya, berapa banyak kata-kata penuh harapan yang kau tuturkan padanya, dan akhirnya kau musnahkan? pasti kau lupa, tetapi bukan orang yang mencintai kamu.

9. Orang yang mencintai kamu akan belajar menggemari lagu-lagu kegemaran kamu, bahkan mungkin meminjam CD milik kamu, karena dia ingin tahu apa kgemaran kamu – kesukaan kamu kesukaannya juga, walaupun susah menggemari kesukaan kamu, tapi akhirnya dia bisa.

10. Kalau kali terakhir kalian bertemu, kamu mungkin sedang sakit, dia akan sentiasa mengirim SMS atau menelefon untuk bertanya keadaan kamu – karena dia khawatir tentang kamu, peduli tentang kamu.

11. Jika kamu mengatakan akan menghadapi ujian, dia akan menanyakan kapan ujian itu berlangsung, dan saat harinya tiba dia akan mengirimkan SMS ‘good luck’ untuk memberi semangat kepada kamu.

12. Orang yang mencintai kamu akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu ialah sesuatu yang biasa, tetapi baginya barang itu sangat istimewa.

13. Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat, ketika sedang bercakap di telefon dengan kamu, sehingga kamu menjadi bingung. Sebenarnya saat itu dia merasa sangat gugup karena kamu telah menggetarkan dunianya.

14. Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada di dekat kamu dan ingin menghabiskan hari-harinya hanya dengan kamu.

15. Jika suatu saat kamu harus pindah ke daerah lain, dia akan senantiasa memberikan nasihat agar kamu waspada dengan lingkungan yang mungkin membawa pengaruh buruk terhadap kamu. dan jauh dihatinya dia benar-benar takut kehilangan kamu, pernah dengar ‘jauh dimata, dekat dihati?’

16. Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih.

17. Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal-hal yang bikin BETE, seperti menelefon kamu 100 kali sehari. Atau mengejutkan kamu di tengah malam dengan mengirim SMS. Sebenarnya ketika itu dia sedang memikirkan kamu.

18. Orang yang mencintai kamu kadang-kadang merindukan kamu dan melakukan hal-hal yang membuat kamu pening. Namun ketika kamu mengatakan tindakannya itu membuat kamu terganggu dia akan minta maaf dan tak akan melakukannya lagi.

19. Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dgn sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia!. bahkan dia begitu gembira karena dapat membantu kamu. dia tidak pernah mengelak dari memenuhi permintaan kamu walau sesulit apapun permintaan itu.

20. Kalau kamu melihat handphone-nya maka nama kamu akan menghiasi sebagian besar INBOX-nya. Dia masih menyimpan SMS-SMS dari kamu walaupun ia kamu kirim berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang lalu. Dia juga menyimpan surat-surat kamu di tempat khas dan segala pemberian kamu menjadi benda-benda yang berharga buatnya.

21. Dan jika kamu coba menjauhkan diri darinya atau memberi reaksi menolaknya, dia akan menyadarinya dan menghilang dari kehidupan kamu, walaupun hal itu membunuh hatinya.

22. Jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan dia akan ada menunggu kamu karena sebenarnya dia tak pernah mencari orang lain. Dia sentiasa menunggu kamu.

23. Orang yang begitu mencintaimu, tidak pernah memaksa kamu memberinya sebab dan alasan, walaupun hatinya meronta ingin mengetahui, karena dia tidak mau kamu terbebani karenanya. saat kau pinta dia pergi, dia pergi tanpa menyalahkan kamu, karena dia benar-benar mengerti apa itu cinta.
No comments

Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW




Kepemimpinan adalah sesua­tu yang strategis dalam Islam. Islam menem­patkan pemimpin sebagai hal yang sangat penting kapan dan di mana pun juga. Bahkan rasulullah Nabi Muhammad SAW memberikan bim­bingannya “Jika kamu berjalan tiga orang maka angkatlah satu orang sebagai pemimpin”.

 Islam mengajarkan betapa pen­tingnya keberadaan pemimpin yang juga disebut imam untuk diikuti dan dipatuhi. Satu orang imam diikuti oleh sejumlah makmum bersama-sama dalam waktu yang sama. Tetapi satu orang makmum tidak dibe­narkan mengi­kuti sejumlah imam dalam waktu yang sama di tempat yang sama. Pemimpin yang termanifestasi melalui imam ibadah shalat itu merupakan orang pilihan. Kalau mungkin merupakan orang terbaik dari yang baik, diterima dan didukung oleh jamaah lintas etnis, lintas suku dan bangsa, semua bersatu kokoh dalam berjamaah.

 Islam juga mengajarkan, bahwa niat baik imam dan makmum menyatu kokoh diikat benang halus sutra persau­daraan “jamaah” semua sama bertang­gungjawab, tidak ada kecemburuan so­sial, tidak ada syak wasangka. Kalau ada imam yang lupa atau keliru maka ja­maah bertanggung­jawab untuk mem­be­tulkan atau me­nunjukkan imam de­ngan cara yang baik, sesuai undang-un­dang atau peraturan yang telah di­ru­muskan dalam konstitusi agama. Imam­pun akan sangat ikhlas meng­ha­rapkan dan mene­rima “pembetulan” yang disampaikan makmumnya. An­dai­­kata sesuciaan imam telah ternoda, wud­luknya batal, maka imam secara spon­tan akan me­ngun­durkan diri se­bagai imam, tidak ada pretensi lain “selain untuk me­nye­lamatkan jamaah” berdasarkan aturan Al-Quran dan sunnah rasul.

 Dalam mengaplikasikan kepemim­pinan saat ini, sangat diperlukan dan sangat mendesak mencari figur yang hebat, figur yang baik sebagai imam,  termasuk figur yang baik sebagai mak­mum.  Dalam kepemimpinan, ada di­dengar pemimpin yang menyimpang dan pemimpin yang mengkhianati rakyat, dan kadangkala ada pula pe­mim­pinnya baik dan berkualitas tetapi masyarakatnya yang tidak baik, pe­mimpin yang baik dileng­serkan dengan berbagai dalih dan alasan, dampaknya  rakyat juga yang korban dan di­seng­sarakan.

Memperhatikan firman Allah tersebut diketahui bahwa kepemimpinan yang baik itu adalah cara kepemimpinan yang diprak­tikkan Nabi Muhammad SAW, dialah sebagai contoh dan teladan serta ikutan yang baik, khususnya untuk yang benar-benar mau mencari dan menda­patkan kesuksesan dan kebahagiaan di du­nia serta kesuksesan dan kebahagiaan ak­hirat, yakni kebahagian yang sesung­guh­nya, keba­hagiaan yang mutlak dan kekal.

 Ketinggian kepribadian Rasulul­lah SAW, ditandai dengan nilai-nilai yang baik yang ada pada dirinya, setidak­nya ada empat sifat utama yang selalu mengiringi kepribadian beliau sepanjang kepemim­pinan itu, sifat tersebut adalah; Pertama, shiddiq yakni selalu benar, selalu jujur, bahkan terhadap musuh sekalipun kejuju­ran tetap dipelihara dan dipertahankan, dalam berkomunikasi, dalam ber­tran­saksi, dalam berkepemimpinan rasul benar-benar berlaku jujur, tidak pernah berbo­hong tidak pernah menipu, tidak pernah melakukan markup, sehingga pribadinya benar-benar dikagumi semua orang.

 Amanah, yakni dipercayai, keluhuran kepribadiaanya yang setia terhadap janji, dan amanah itu juga ditanamkannya kepada sahabat-saha­batnya, bukan hanya sekadar memberikan arahan tapi sekaligus dilakukannya penga­wasan secara langsung. Praktik amanah itu antara lain dilakukannya dalam perda­gangan,  sahabatnya juga diawasinya agar tetap memelihara amanah, tidak boleh berkhianat dalam kualitas dan kuantitas barang dagangan, memenuhkan timba­ngan dan takaran, bahkan beliau menga­takan, “timbanglah dengan penuh dan berilah tambahan”.

 Fathanah artinya cerdas, rasul adalah seorang yang cerdas, intelektualnya luar biasa, tetapi tetap rendah hati, tidak pernah sombong, tidak luluh oleh pujian, tidak goncang oleh sanjungan dan tidak angkuh oleh kemuliaan. Rasul mampu menyesuaikan diri dengan semua orang, bahkan umatnya diarahkannya, “Berdis­kusilah dengan orang banyak tersebut sesuai dengan tingkat kualitas inteletual masing-masing” rasul diterima oleh semua orang karena dia seorang yang cerdas.

Tabligh, artinya penyampai informasi yang benar, tidak pernah me­nyem­bunyikan bebenaran, tidak pernah memutarbalikkan data dan fakta, semua­nya disampaikan kepada ummat secara gamlang, dan tujuannya adalah untuk keselamatan dan kebaikan umatnya. Sungguh mengagumkan bahkan infor­masi yang disampaikannya termasuk informasi yang gaib-gaib yang diterima berdasarkan keimanan, termasuk tentang kehidupan sesudah kematian.

 Dengan dibekali empat sifat utama di atas, jujur, dipercayai secara penuh, cerdas dan menyampaikan informasi secara utuh, menjadikan kepemimpinan rasul itu diterima bahkan dikagumi semua orang.

 Disamping sifat-sifat utama itu, rasul juga dibekali Allah dengan kepribadian yang agung dan mulia, diwaktu menge­mukan penafsiran tentang ayat (68:4) Ibnu Abbas mengatakan bahwa keluhuran kepribadian Nabi Muhammad itu antara lain dilengkapi Allah dengan sifat-sifat;

 1. Pemurah dan peyantun, Nabi Mu­ham­mad itu baik hati, dia pemurah dan penyantun, peduli terhadap semua orang, rasul itu sangat mempedulikan orang-orang berekonomi lemah, suka mengen­taskan kemiskinan secara langsung dan tuntas dengan cepat dan tepat. Tidak tega membiarkan orang kelaparan dan me­minta-minta berlama-lama. Rasul sangat memprioritaskan kesejahteraan ummat­nya, katanya sekali ketika, “Kalau ummat ini mendapatkan kebahagiaan”, aku ini pemimpinnya biarlah aku yang terakhir” dan kalau ummat ini mengalami kesengsa­raan dan penderiataan, “aku ini pemim­pinnya biarlah aku yang pertamanya”.

 2. Suka memuliakan orang, rasul suka memuliakan orang, pernah terjadi, ada orang yang suka mengganggu rasul “waupun orang itu mengganggu bahkan melu­dahinya setiap hari, namum beliau tetap menghormati orang tersebut, bahkan disaat orang itu sakit dan tidak lagi meludahinya, justeru rasul datang mem­be­zuk, sungguh mengagumkan, akhirnya orang yang semula mengganggu dan me­ludahinya itu  menyatakan keislaman­nya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

 3. Rasul itu adalah seorang yang mem­punyai rasa malu yang kental, malu adalah rasa yang ada dalam jiwa seseorang yang akan mempengaruhi dan menentukan cara seseorang itu berpikir, berbicara dan bertindak, termasuk dalam berkeyakinan, semakin kuat dan kental rasa malu seseo­rang semakin selektif dan semakin hati-hati seseorang itu bertindak dan berpri­laku. Sebaliknya, semakin kurang rasa malu seseorang, semakin ceroboh, sema­kin tidak mau tahu dan tidak ambil peduli dalam berprilaku. Bahkan rasul pernah berucap, “Jika kamu tidak mempunyai rasa malu, maka lakukanlah apa saja yang kamu inginkan”. Dengan demikian dapat dika­takan prilaku seseorang itu adalah mani­festasi dari rasa malu yang ada pada dirinya. Rasulullah Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin yang mempunyai rasa malu yang kental, dia tidak mau bertindak yang merugikan orang lain, bahkan disaat-saat mendekati akhir kehidupannya rasul itu berucap kepada sahabat-sahabatnya “Jika ada diantara saudara-saudara yang tersakiti pisiknya oleh saya, katakanlah, dan balaskanlah, jika ada perasaan saudara yang terlukai oleh saya, kata­kanlah, dan balaskanlah, dan jika ada hartanya yang terambil oleh saya, kata­kanlah, sekarang juga saya bayar akan medmbayarnya” rasul dalam kepemim­pinan  tidak mau merugikan orang lain, karena semua kepemimpinan itu akan dipertanggungjawabkan di sisi Allah SWT. “Semua kamu adalah pemimpin  dan semua pemimpin akan diminta pertang­gungjawabannya terhadap seluruh kepe­mimpiannya”(Muttafaq’ alaih).

 4. Rasul itu adalah seorang pemberani dan pemaaf, kedua sifat ini memberikan ke­muliaan tersendiri dalam kepe­mim­pi­nan­nya, sulit mencari seorang pemberani yang pemaaf atau seorang pemaaf yang pem­berani. Yang banyak itu adalah pem­be­rani yang zalim, atau si penakut yang pemaaf.

 Rasulullah  adalah  pemimpin yang mampu bertindak cepat dan tepat, penuh kearifan dengan pandangan jauh ke depan, rela menghancurkan bangun fisik yang dibangun untuk membungkus keburukan dan kebusukan, demi terpeliharanya  bangunan iman dan islam masa depan. Ini sebagai problem solving dan problem solusion  diwaktu munafiqun membangun masjid dengan niat merusak tatanan kehidupan,  memecah-belah kekompakan dan kekuatan orang ber­iman, sambil menyusun kekuatan, konsul­tasi dan koordinasi antar sesama musuh-musuh Allah dan musuh-musuh rasulul­lah.  Para munafiqun berdalih dengan kecerdasan yang tinggi, intelektual yang  rasional argumentasi yang masuk akal , mudah diterima akal sehat, katanya, mereka membangun masjid untuk mela­ya­ni orang-orang beriman yang sakit, yang berha­langan,  yang tidak bisa shalat  malam  ke masjid rasul terutama dimusim dingin dan  musim hujan, bahkan argu­men­tasi itupun diperkuatnya pula dengan bersumpah. Namun setelah kedok kejaha­tan munafiqun tersebut  ditransparankan Allah, maka rasulpun langsung mengambil tindakan jelas dan tegas, dua orang sahabatpun ditugaskan  untuk meng­hancurkan dan membakar masjid tersebut.

 Belajar dari sejarah apa lagi i’tibar dari al-quran, kehati-hatian dan  kewaspadaan terhadap orang-orang munafiqun adalah sebuah keniscayaan, mulut manis, nipu­daya yang dibungkus alasan  pemenuhan kepentingan orang banyak merupakan senjata ampuh yang akan tetap mereka mainkan, kita tidak curiga, kita tidak berburuksangka, tetapi kita tetap waspada. Kalau dimasa rasul dulu ikon munafiqun adalah membangun masjid untuk beriba­dah, itu adalah kepentingan sekarang bungkus itu bisa saja hak asasi, kemanu­siaan, kebersamaan, gender,  investasi, lapangan kerja, kesejahteraan dan lain sebagainya. Bagi kita semuanya kehidupan adalah untuk ketaatan dan keikhlasan, menjunjung iman dan islam, ingat pesan Ali bin Abi Thalib, orang apabila tujuan hidupnya hanya untuk kepentingan perut, maka harga dirinya tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya. 

 Kepemimpinan rasul itu adalah kepe­mimpinan teladan, untuk kepentingan orang yang dipimpinnya,  memberikan pelayanan maksimal, dekat dengan um­mat, menyenangkan, menggembirakan, selalu benar dan  jujur, amanah, cerdas, bijaksana  membaca tanda-tanda zaman, arif dalam mengambil keputusan, trans­paran, mem­punyai kasih sayang kepe­dulian sosial yang mendalam, rasa malu yang kuat, pemberani dan pemaaf. Mela­lui kepemimpinannya rasulullah  meng­hadirkan wajah Islam rahmatan lil ‘alamin dalam kehidupan. Allahu a’lam bi al shawab.
No comments

Syariat Islam


SYARIAT merupakan peraturan- peraturan yang di berikan Allah kepada umat manusia melalui Nabi dan Rasul yang intinya bertujuan untuk memberikan kemaslahatan kepada umat manusia agar kelak selamat dunia dan akhirat. Syariat atau yang sekarang ini sering disebut yurisprudensi merupakan aturan yang berisi hukum-hukum tentang benar salah atau halal haramnya suatu perkara menurut pandangan islam.

Semua yang datang dari Allah itu sudah tentu indah dan sudah tentu membawa kemaslahatan buat umat manusia walaupun aplikasinya dalam kehidupan tidak mudah dan butuh kesabaran tinggi agar bisa menghadapi berbagai hambatan-hambatan luar. Secara umum ruang lingkup syariat islam itu berkaitan dengan aturan-aturan yang berkaitan dengan Allah SWT dan aturan-aturan yang berkaitan dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar

Kekerasan komunal

Implementasi syariat islam di Aceh saat ini terkadang berjalan tidak sesuai dengan poros. Terkadang kekerasan komunal terus terjadi dan martabat manusia terus terlecehkan. Dan saat ini yang menyita perhatian kita tentang amuk massa hingga terbunuhnya seseorang yang tak bersalah. Tanpa mendengar penjelasan dan tanpa mau tau tahu kejadian sebenarnya banyak masyarakat langsung main hakim sendiri. Dan kembali kita bertanya, ketika terjadi amuk massa seperti itu dimana posisi negara, dimana posisi penegak hukum dalam kasus ini, dimana posisi syari’at Islam dalam konsep Islam kaffah dalam kasus ini, juga bagaimana peran dan posisi ulama dan bagaimana kasus itu terjadi di tengah-tengah masyarakat yang menjunjung tinggi syariat islam. Penyelewengan yang terjadi itu telah merusak citra islam dan tujuan utama syariat islam yaitu memelihara jiwa dan menjaga martabat manusia.

Tantangan zaman

Ulama bersepakat, bahwa antara nash dan tujuan tidak dapat dipisahkan. Imam al-Ghazali yang kemudian mensistemasikan tujuan Syariah ini menjadi tiga kategori: daruriyyat, hajiyyat, dan tahsiniyyat. (Shifa’ al-Ghalil, h. 161-172). Namun saat ini tujuan syariat itu banyak yang di abaikan. Hal itu di sebabkan karena timbulnya fanomena syariat-fobia atau ketakutan yang berlebihan terhadap syariat. Mereka mengatakan syariat islam tidak cocok lagi diterapkan zaman sekarang, syariat sudah ketinggalan zaman. Mereka juga mengatakan sebagian dari hukum syariat islam merupakan hukum-hukum yang diadopsi dari kehidupan budaya bangsa arab dulu. Jadi, kalau di aplikasi zaman sekarang sudah tidak sesuai lagi dengan social-budaya saat ini dan tidak lagi memberikan kemaslahatan bagi umat manusia. Misalnya hukum potong tangan, di Arab hukum potong tangan bisa diterapkan untuk yang melakukan pencurian supaya si pencuri tersebut tidak mengulang lagi perbuatannya. Dan mengingat orang-orang arab itu kasar dan keras , tapi kalau di Indonesia hukuman untuk pencuri lebih cocok dipenjara. Itulah beberapa alasan mereka menolak penerapan syariat islam.

Syarat-syarat yang sangat sulit di penuhi

Jika mengingat aplikasi syariat islam, banyak syarat-syarat dan kebijakan yang harus dipenuhi, sesuai dengan ketentuan syariat itu sendiri. Kadangkala, karena salah paham, muncul syariat-fobia. Hukum qishas misalnya, meskipun tegas dan keras, tetapi disertai dengan konsep ampunan dari ahli waris maka hukuman tidak jadi dijatuhkan. Hukum potong tangan, hanya bisa diterapkan dengan syarat-syarat dan batas yang ketat. Orang yang mencuri karena keterpaksaan akibat lapar, tidak dikenai sanksi hukum. Hukum rajam, mensyaratkan adanya empat saksi yang langsung menyaksikan peristiwa zina. Dan ini teramat sulit dipenuhi.

Tapi dari semua masalah yang timbuul tersebut pasti akan ada jalan keluar terbaik untuk kita semua dan yang pasti syariat islam itu tidak akan ketinggalan zaman dan akan selalu memberikan kemaslhatan untuk seluruh umat manusia. Dalam aplikasinya dalam kehidupan yang terpenting itu, konsep syariat Islam lebih mengedepankan konsep keadilan, dan pencegahan, ketimbang sanksi hukuman. Pada akhirnya, sukses-tidaknya suatu penerapan hukum, juga ditentukan oleh kualitas takwa para hakim, penguasa, dan juga rakyat.
No comments

Gajah Mada




Aceh kaya dengan kisah yang melegenda, kisah rakyat banyak yang belum tertulis dan atau diketahui secara meluas. Dalam kisah kisah yang dituturkan oleh rakyat umumnya sarat makna sebagai cerminan filosofi kehidupan mereka. Demikian juga halnya dengan asal usul negeri Tamiang dan bagaimana perseteruan antara Raja dengan pasukan Maja Pahit dan terkoneksi dengan kabar Putri Raja yang jelita, akankah menjadi pertimbangan spesifik da pasukan Gajah Mada, itulah hal terusik dar menelusuri legenda ini. 


Gajah Mada
Tamiang pada awalnya merupakan satu kerajaan yang pernah mencapai puncak kejayaan dibawah pimpinan seorang Raja Muda Setia yang memerintah selama tahun 1330 – 1366 M. Pada masa kerajaan tersebut wilayah Tamiang dibatasi oleh daerah-daerah :
Sungai Raya / Selat Malaka di bagian Utara
Besitang di bagian Selatan
Selat Malaka di bagianTimur
Gunung Segama ( gunung Bendahara / Wilhelmina Gebergte ) di bagian Barat.

Asal usul Tamiang 
“Tamiang” adalah sebuah nama yang berdasarkan legenda dan data sejarah berasal dari “Te – Miyang” yang berarti tidak kena gatal atau kebal gatal dari miang bambu. Hal tersebut berhubungan dengan cerita sejarah tentang Raja Tamiang yang bernama Pucook Sulooh, ketika masih bayi ditemui dalam rumpun bambu Betong (istilah Tamiang bulooh) dan Raja ketika itu bernama Tamiang Pehok lalu mengambil bayi tersebut. Setelah dewasa dinobatkan menjadi Raja Tamiang dengan gelar Pucook Sulooh Raja Te – Miyang, yang artinya seorang raja yang ditemukan di rumpun rebong, tetapi tidak kena gatal atau kebal gatal. 

Sumber lain, mengapa dikatakan -Tamiang- karena raja pertama tersebut memiliki pipi yang sebelah hitam yang disebabkan oleh miyang bambu (rumpun bambu yang gatal). Jadi “Tam” berarti hitam dan “Miyang” berarti rumpun bambu. Maka dijadikanlah sejarah nama daerah tersebut dengan nama “Tamiang”. 

Tidak ada yang tahu secara pasti kapan Raja Muda Setia wafat. Alkisah menceritakan, ketika musuh memasuki wilayah kerajaan. Raja sedang asyik bermain cantur dengan istrinya. Tidak lama dari itu, burung beo selaku hewan kesayangan Raja menginformasikan bahwa ada pihak musuh yang mendekat. Berhubung Raja merasa sudah memperkuat barisan pertahanan pintu masuk, maka sedikitpun tidak ada kecemasan mengingat laporan apapun belum didengar dari para pasukan terpercayanya. Sehingga perkataan seekor hewan diacuhkan kendatipun sang istri telah mengingatkan. 

Melalui tokoh hebat pada masa itu, musuh masuk melalui jalur yang tidak disangka-sangka. Yakni jalur rimba yang tak mungkin dilalui oleh orang sembarangan. Mereka melakukan perjalanan menggunakan perahu yang berjalan didaratan. Tampak perahu yang mendekat pada istana membuat jalan yang dilintasinya terbelah dan berubah menjadi sungai. Mungkin inilah asal mula sungai Tamiang khususnya yang berhaluan di Desa Benua Raja. 

Dengan memasukkan istrinya ke dalam kendi kecil seukuran kantung. Raja Muda Sedia beserta Permaisuri Potuan Suri Meuru Meligai dan beberapa pengawal berhasil menyelamatkan diri berlayar kearah hulu sungai di kaki Gunung Senggama dengan menggunakan daun keladi sebagai perahu yang juga melaju didaratan. Tapak keladi itu menjadi anak sungai yang menjadi bukti nyata bahwa sang Raja memang berada didaerah tersebut. 

Putri Raja yang Jelita dan Madja Pahit 

Raja Tamiang memiliki seorang putri yang sangat cantik permai. Dialah yang bernama Potuan Putri Meuga Gema yang lebih dikenal dengan Putri Rindu Bulan. Pesona kecantikannya mampu membuat siapa saja lupa akan indahnya rembulan. Sehingga wajarlah jika julukan Lindung Bulan melekat padanya. Dikemudian hari nama itu dinobatkan menjadi SMU Negeri 1 Kejuruan Muda dengan nama SMU Lindung Bulan yang terletak di Kampung Durian Kecamatan Rantau Aceh Tamiang. 

Putri Rindu Bulan yang dikabarkan akan ditunangkan dengan pangeran kerajaan Perlak menjadi sorotan raja-raja dibeberapa kerajaan untuk mempersunting tak terkecuali Patih kerajaan Maja Pahit yang dikenal dengan sumpah palapanya, Gadjah Mada.
Menurut lisan leluhur, sebab umum pasukan Maja Pahit yang memasuki kawasan Aceh Tamiang dikarenakan panglima tersebut hendak mempersatukan Nusantara hingga rela tak mengkonsumsi buah kelapa. Namun dibalik itu ternyata sebab khususnya adalah karena lelaki yang dipercaya sebagai pemersatu bangsa itu terpikat atas keindahan dan kecantikan putri bungsu Raja Muda Sedia yaitu Putri Lindung Bulan untuk dijadikan hadiah bagi sang raja, Prabu Hayam Wuruk. 

Alkisah disuatu masa setelah Gadjah mada mengucapkan Sumpah Palapa untuk menyatukan nusantara, maka Gadjah Mada beserta pasukan kerajaan Maja pahit yang jumlah nya ribuan menyerbu raja-raja yang berkisar kepulauan Jawa. Setelah puas dengan kemenangannya maka Madja Pahit segera menyebar ke kawasan pulau sumatera dan pulau-pulau lainnya, saat itu hampir keseluruhan pulau sumatra dikuasai oleh kerajaan Aceh, yang menaungi kerajaan-kerajaan kecil lainnya. 

Satu persatu kerjaan dari palembang, padang tumbang dihancurkan dan ditaklukkan oleh sang Panglima Gadjah Mada. Suatu hari tibalah pertarungan oleh Pasukan kerjaan Maja Pahit dengan Pasukan kesultanan Deli, namun kesultanan Deli tidak mampu bertahan lama dan akhirnya juga takluk. 

Pasukan Gajah Mada terus menjelajah, selanjutnya penyerangan itu berlanjut ke Tamiang dengan berpangkalan di daerah Manyak Payet. Penyerangan berawal ketika Putri Bungsu Lindung Bulan yang kecantikannya luar biasa itu tersiar ketelinga Patih Gajah Mada. Karena pinangan itu ditolak oleh Raja Muda Sedia, Gajah Mada merasa tersinggung lalu menyerang Karajaan Benua Tamiang. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dikirimlah seorang utusan ke kuta radja untuk meminta bantuan bala tentara. Sultan Aceh menyetujui mobilisasi pasukan khas didampingi oleh 7 panglima perang yang kononnya punya ilmu kebal. Selang bebarapa minggu berhadapanlah pasukan Gadjah Mada dengan pasukan Kerajaan Aceh yang dipimpin oleh Panglima Hantom Manoe. Hantom Manoe bukanlah nama aslinya, melainkan nama yang diambil dari kata hana mano sebab panglima tersebut dilarang mandi guna menjaga kekebalan tubuhnya. 

Perang berkecamuk dengan hebatnya selama tujuh hari tujuh malam, dan akhirnya Gadjah Mada terbunuh ditikam oleh panglima Kerjaaan Aceh. Dan pasukan kerajaan Maja Pahit mundur teratur untuk balik ke kampungnya dan meratapi kesedihan akibat kekalahan. Untuk mengenang kemenangan kerajaan aceh terhadap pasukan Gadjah Mada dari kerajaan Maja Pahit tersebut, maka kampung/ lokasi tempat pertempuran di daerah Aceh Tamiang tersebut dinamakan menjadi kampung Manyak Pahit, adobsi dari nama kerajaan Maja Pahit. Kampung ini sampai sekarang masih ada di Aceh Tamiang tidak jauh dari kampung Pahlawan kecamatan Karang Baru. 

Maja Pahit diambil dari buah maja yang pahit, namun oleh panglima kerajaan aceh kawasan tersebut dipelesetkan menjadi Manyak Pahet, yang artinya anak kecil yang pahit. Mungkin cuma untuk menunjukkan bahawa Gadjah Mada dan pasukannya terhenti di Kawasan ini, ataupun mungkin karena dialek orang Aceh yang kesusahan untuk mengucakan kata-kata Maja Pahit secara fasih dan akhirnya menjadi Manyak Pahet.
Pada cerita rakyat pada umumnya, Gadjah mada menghilang karena menuju Nirwana (terbang kesurga akibat bertapa dan menjadi dewa) namun hal tersebut menurut pengalaman lisan leluhur Aceh Tamiang; merupakan kedok dari pasukan Gadjah Mada untuk menjaga moral dan nama baik agar tetap tinggi dan tidak malu akibat gagalnya Gadjah Mada memenuhi sumpah Palapa. 

Tentang kebenaran cerita tersebut, siapa yang tahu jika tidak dilakukan penelitian sejarah secara lebih lanjut. Namun mendengar nama Desa Manyak Pahet dan hikayat cerita masyarakat disekitara kawasan sekiranya memang hal tersebut benar adanya. Namun sejarah Indonesia tidak pernah menceritakan apapun tentang tewasnya Gajah Mada di Kerajaan Aceh Tamiang. Yang ada hanya semangat dan sumpah palapa seorang patih Hayam Wuruk tersebut sebagai oknum yang dianggap pemersatu Nusantara. 

Mohon maaf jika ada kesalahan penceritaan, kesalahan penyebutan nama dan sebagainnya. Mungkin legenda ini bisa dijadikan objek kajian para sejarawan atau pihak terkait untuk mengobservasi lebih lanjut akan kebenaran cerita sehingga memberi banyak pengetahuan dan kemasalahatan bagi orang banyak.
No comments

Teknologi


Teknologi merupakan salah satu hal yang tidak akan lepas dari kehidupan manusia. Karena, teknologi di era modren sekarang, manusia sudah berketergantungan oleh manfaat yang ada pada teknologi tersebut. Seiring perubahan waktu ke waktu, teknologi berkembang begitu cepat dalam hal kecangihannya. Tanpa kita sadari teknologi seakan-akan menghipnotis gaya hidup kita, terutama dalam melakukan aktifitas sehari-hari

Teknologi ibarat pisau bermata dua. Apa bila di gunakan pada orang yang benar maka internet dapat menjadikan seseorang bertambah ilmu dan pengetahuannya. Dan apabila sebaliknya (berada di tangan orang yang tidak bertanggung jawab) maka Teknlogi dapat mencelakai dirinya sendiri bahkan berimbas kepada orang lain. Di balik kecanggihan teknologi yang dibuat manusia, teknologi itu tidak hanya berdampak positifnya saja, namun, ternyata memiliki dampak negatifnya.

Contoh teknologi yang bisa berdampak negatif, yang umumnya kita gunakan sehari-hari dan hanya kita pandang dari segi positifnya saja, sehingga dampak negatifnya tidak dapat kita rasakan. seperti teknologi komputer, teknologi internet, teknologi transportasi, teknologi mesin dan robot.

Teknologi komputer

Di era modern saat sekarang ini, manusia bahkan hampir telah ketergantungan dengan kecanggihan teknologi komputer tersebut.segala sesuatu telah mampu dikerjakan oleh komputer, bahkan seseorang yang sehari-harinya bekerja di depan komputer mengaku telah merasa kesulitan untuk menulis secara manual dengan tangan. demikian juga untuk berhitung,mesin teknologi komputer memiliki daya ketelitian yang cukup tinggi dibandingkan daya hitung manusia itu sendiri.oleh sebab itu kita sering menggunakan komputer untuk melakukan tugas kita. Ini akan berpengaruh pada keahlian menulis kita dengan tangan dan juga menghitung.Hal ini bisa disebutkan dengan tehnik menulis menurun sedangkan teknik komputer naik.

Teknologi internet

Dengan adanya teknologi internet ini, kita lebih malas untuk bertanya dan sering malu jika disuruh bertanya ,karena kita sering bertanya kepada google. Dengan adannya teknologi kita kurang bisa melindungi anak kita dari kejahatan internet seperti pornografi, penipuan dan permainan-permainan yang akan mengasah kreativitas, kepekaan dan rasa kebersamaan. Saat ini kita tentu tak lagi akrab menyaksikan seorang anak bermain permainan tradisonal, yang kita lihat anak-anak dijaman sekarang lebih suka menghabiskan waktu dengan bermain play station,bermain gem dikomputer, bermain di handphone dan sebagainya.anak-anak tak tahu lagi permainan yang diakrab saudara-saudaranya beberapa tahun lalu.

Teknologi internet telah mampu menciptakan sekat-sekat ruang kehidupan antara dunia nyata dan dunia maya. para penggunanya digiring untuk terus asyik berada didunia maya yang pada akhirnya melupakan peran,fungsi dan tugas utamanya didunia nyata. banyak diantara kita yang lebih suka menikmati dunia facebook saban harinya, ketimbang berkunjung dan bersiraturrahmi dengan tetangga dan orang-orang disekitar kita nyakni dunia nyata.

Teknologi transportasi.

Dengan adanya teknologi transportasi (kendaraan),orang jadi sering menggunakan kendaraan bermotor padahal jarak yang ditempuh cukup dekat. padahal jalan kaki atau naik sepeda lebih membuat kita sehat dan tidak membuang polusi ke udara.

Teknologi mesin dan robot.

Dengan adanya teknologi mesin dan robot, banyak pengangguran yang terjadi karena pekerjaan telah diselsaikan dengan mesin dan robot.

Teknologi komputer dan internet memang membawa dampak besar terhadap kehidupan. tapi kedua teknologi ini telah banyak membantu dan menyelesaikan pekerjaan manusia di zaman modern ini. begitu pula dengan teknologi transportasi, dengan transportasi yang canggih, jarak yang kita tempuh yang terlampau jauh namun kita melakukan perjalanan dengan waktu yang singkat, seolah-olah jarak tersebut sangatlah dekat. serta teknologi mesin (robot) juga mempermudah pekerjaan manusia dalam segala hal pekerjaanya terutama pada perusahaan pabrik untuk memproduksi produk yang di hasilkannya.

Walaupun umumnya sangat baik dengan adanya teknologi, namun kebiasaan sehari-hari kita dalam melaksanakan atifitas menjadi malas, baik yang berkenaan dengan diri kita sendiri maupun orang lain. Yang berkenaan dengan diri kita sendiri misalnya mandi, makan, belajar, dan lain sebagainya. Yang berkenaan dengan orang lain misalnya kegiatan dengan teman atau lingkungannya cenderung diabaikan. Kegiatan kelompok atau kerja bakti di lingkungan tempat tinggalnya tidak mau untuk melakukannya.

Untuk mengatasi akan dampak negatifnya teknologi, kita hendaklah membatasi dan mengatur aktifitas-aktifitas kita sesuai dengan kehidupan sosial, sehingga nantinya akan selaras (seimbang) antara teknologi dan kehidupan sosial kita.
No comments

Jelbab



“Sejak awal mereka harusnya tahu seragamnya seperti itu. Kalau sekarang ada keluhan kenapa tidak sejak awal?”, itulah pernyataan Kabag Um Polri Kombes Agus Rianto.
sangat disayangkan memang seorang berpangkat Kombes masih belum paham bagaimana seseorang yang mendapatkan hidayah ditengah menapaki jenjang karirnya di Kepolisian. Dimanapun posisinya, polwan tersebut layak diapresiasi karena menuntut akan haknya yang diatur dalam konstitusi sebuah Negara. Terlebih Lembaga Kepolisian merupakan institusi penegak hukum yang selalu mengedapnkan dalil dalam upaya penegakan hukum di tengah masyarakat yang merasa dirugikan oleh orang lain. Sementara ketika anggotanya ingin mendapatkan perlakuan yang adil di mata hukum malah mendapat penolakan dari institusinya.

Ketika seseorang ingin mengenakan jilbab dan mendapat penolakan, dimanakah perlindungan Negara terhadapnya? Dimanakah jargon-jargon penegakan hukum dan penegakan HAM yang sering diusung Kepolisian maupun LSM-LSM yang mengusung kesetaraan gender? Dimanakah kerugian lembaga ini jika polisi wanitanya menggunakan jilbab? Dari anggarankah?
Tapi jangan takut Pak Polisi kalau anggaran Bapak khwatir dipotong. Insya Allah saya yakin bahwa mereka yang telah mendapatkan hidayah tidak terlalu butuh untuk difasilitasi oleh Kepolisian jika memang itu sulit untuk dianggarkan. Saya rasa mereka akan dengan sukarela mengeluarkan kocek di dompetnya untuk hanya membeli selembar jilbab yang dapat memberikan ciri khusus hak sebagai muslimah dalam bertugas di Kepolisian. Lebih dari itu akan banyak Umat Islam baik secara perorangan maupun kelembagaan akan siap menjadi donator jika Negara dalam hal ini Kepolisian tidak memiliki anggaran untuk ‘tugas’ yang mulia tersebut

Ketika orang pusat masih memperdebatkan masalah ini, di Negara lain malah telah memberlakukan jilbab bagi wanita muslimnya, seperti di Iran, Pakistan, Inggris, Palestina, Malaysia, Norwegia, dll. Di luar negeri bukan hanya di Kepolisian, bahkan di kalangan tentara telah memberlakukannya. Jauh dari itu di dalam negeripun selain Aceh, Madurapun mulai memberlakukan aturan yang sama sejak tahun 2009. Mengapa Mabes Polri menolak?
Sampai saat inii Polri tak bergeming, masalah anggaran yang menjadi alasan.. Padahal Anton Bahrul Alam pernah menganjurkan Polwan berjilbab saat menjadi Kapolda Jatim, dan nyatanya tidak apa-apa. Atau mungkin Polda Aceh memiliki anggaran yang lebih besar untuk membuat seragam polwan berjilbab? Mari kita tunggu respon dari Polri untuk masalah ini, jangan sampai urusan yang sebenarnya simpel sampai melanggar hak asasi seseorang hanya karena alasan
anggaran. Namun jika benar-benar kere tak punya anggaran saya yakin banyak
masyarakat yang siap membantu untuk biaya membeli jilbab bagi Polwan dan
kalau perlu kita bikin “Koin untuk Jilbab Polwan”.

Kewajiban menggunakan jilbab
Menggunakan jilbab adalah ajaran agama Islam, negeri ini  sudah banyak diperjuangkan oleh tokoh-tokoh muslim, serta banyak lagi alasan lainnya. Lagian dengan diperbolehkannya Polwan berseragam tidak akan memaksa Polwan muslimah lain untuk berjilbab, karena berjilbab adalah pilihan hidup muslim.  Yaa sama saja seperti di kantoran instansi pemerintahan, yang mau pakai jilbab okee, yang tidak juga tak apa-apa. Tapi inilah Indonesia, walaupun partai penguasanya memiliki jargon nasionalis religius, tampaknya adem-adem saja dengan isu ini. Apa kabar lembaga HAM, bukankah seharusnya ini merupakan hak asasi umat beragama, tapi mengapa HAM hanya membisu

Larangan atas jilbab bagi polwan hanyalah tindakan putus asa berkedok kebijakan/aturan yang gagal mencoba untuk membendung bertambahnya perempuan Muslim yang menolak liberalisme Barat dan mengadopsi Islam sebagai jalan spiritual, sosial dan jalan politik dalam hidup.
Menutup aurat secara sempurna adalah KEWAJIBAN bukan HAK. Konsekuensi tidak terlaksananya sebuah kewajiban adalah dosa. Karena pembuat aturan menutup aurat bukan atasan, melainkan Allah Subhanahu Wa Ta’aala, Sang Khaliq. Dan karena menutup aurat adalah kewajiban individu muslimah, maka dalih dosa kolektif yang ditanggung oleh pembuat kebijakan tidaklah bisa menjadi argumentasi. Itu jelas argumentasi bathil. Wallahu A’lam Bis-Shawaab. 

No comments

Bangunan Kuno di bumi Seuramoe



Baru-baru ini rakyat Aceh Utara di gemparkan dengan sebuah penemuan bangunan dari zaman kerajaan Gayo. Bangunan ini terbuat dari batu-batu alam yang tersusun rapi yang memiliki tinggi ± 5 meter dan panjang ± 300 meter. Menurut kabar yang beredar, bangunan ini adalah peninggalan kerajaan gayo beberapa ratus tahun silam. Bangunan ini juga disebut-sebut sebagai tempat menyimpanan perbendaharaan kerajaan Gayo saat terjadi perang melawan koloni.

Menurut nara sumbernya yaitu seorang penebang dari Sawang tempat dimana di temukannya bangunan tersebut, penemuan itu terjadi tanpa adanya suatu unsur kesengajaan.” Saat dalam perjalanan pulang, saya tersesat dan berputar-putar tanpa sadar di hutan tersebut kemudian saya dengan sendirinya telah berada di depan bangunan itu” kata penebang tersebut seperti yang di lansir oleh para pihak pemerintah yang mengambil alih penelitian bangunan itu. “Di tempat itu saya menemukan 15 (lima belas) pedang dan sebuah piring berukuran besar milik kerajaan” tambah penebang tersebut.

Ternyata di sebuah tempat yang tak begitu jauh lebih dekat dari yang di bayangkan, terdapat pula bangunan lain yang di bangun di bawah tanah. Dan di tempat itulah penebang tersebut menemukan pedang dan sebuah piring. Bangunan yang menyerupai candi berada tidak terlalu jauh dari bangunan bawah tanah, dan dengan sendirinya penebang tersebut menemukan dua bangunan bersejarah sekaligus.

Tapi sekarang semua yang di temukan oleh penebang itu sudah di ambil alih oleh pemerintah untuk di teliti lebih lanjut. Bangunan berbentuk candi ini sekarang berada di tangan pemerintah, dan menyimpan begitu banyak misteri kuno di dalamnya.sampai saat ini isi di dalam bangunan tersebut belum di ketahui karena pintunya tidak bisa terbuka meski pun sudah mendatangkan alat berat. Menurut beberapa arkeolog dari luar daerah Aceh, ada kemungkinan besar bahwa di dalam bangunan ini terdapat perbendaharan kerajaan Gayo. Argument ini juga di kaitkan dengan cerita-cerita kuno yang tersebar di Aceh tentang Kerajaan Gayo saat mengalami krisis pertahanan terhadap sekutu koloni Belanda, menurut cerita tersebut pada saat kerajaan mengalami krisis pertahanan terhadap sekutu koloni Belanda, pasukan kerajaan tersebut di perintah untuk membawa perbendaharaan istana jauh ke sebuah tempat dan kemungkinan besar tempat tersebut adalah bangunan berbentuk Candi ini.

Ada begitu banyak cara yang sudah di lakukan untuk menguak misteri di balik bangunan ini, dari di datangkannya beberapa ulama setempat untuk berdo’a dan sebagainya pintu bangunan ini juga tetap masih tidak bisa terbuka. Usaha lainnya juga telah di lakukan seperti mendatangkan alat berat dan hasilnya nol atau sia-sia. Tapi tentu saja kegagalan yang seperti itu tidak mampu mematahkan semangat pihak pemerintah, karena mereka tidak di ajarkan untuk kembali sebelum berhasil.

Generasi yang hilang akan terungkap, cerita kuno yang di anggap hanya bualan atau omong kosong belaka akan teruji kepastiannya, semua yang pernah hilang dari Aceh baik itu kerajaan-kerajaan besar yang pernah menunjukkan kekuasaannya akan kembali sebagai seorang aktor di kalangan rakyak Aceh. “tidak hari ini, mungkin besok” begitulah ungkapan yang di keluarkan oleh para ahli Arkeolog yang berada di bangunan tersebut. Bangunan ini tidak hanya merupakan bagian dari sejarah Aceh tapi juga merupakan hasil karya dari seorang arsitek di zaman kerajaan Gayo. Mungkin dengan adanya bangunan ini anak-anak bangsa dan generasi Aceh bisa lebih mengenal seni dan budaya di Aceh dan juga bisa dapat lebih menghargai karya-karya arsitektur walau pun itu sebuah karya yang di makan waktu.

Untuk saat ini semua tanggung jawab atas bangunan kuno berbentuk candi ini di serahkan kepada pemerintah. Dan semua hasil dari penemuan ini akan di dedikasikan untuk anak-anak bangsa dan generasi penerus yang di abadikan di Museum. Ini adalah jutaan hal yang terbaik dari bagian diri Aceh, tidak hanya akan menyatukan dan mempererat hubungan Aceh Utara dan Gayo tapi juga akan mengubah apa yang seharusnya hanya menjadi pembicaraan dan cerita.
No comments

Peran Mahasiswa



Mahasiswa adalah orang-orang yang lagi menuntut ilmu di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mahasiswa atau mahararaja dari siswa atau gelar tertingi dari seorang pelajar. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri.

Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata,Mahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia.

Sebagai mahasiswa berbagai macam lebel pun disandang, ada beberapa macam label yang melekat pada diri mahasiswa,misalnya:

1.Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena SDMnya yg banyak
2.Agent Of Change, mahasiswa agent perbahan, maksudnya sdm2 untuk melakukan perubahan
3.Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu ga akan pernah habis.
4.Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yg memiliki moral yg baik.
5.Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial,cntoh mengontrol kehidupan sosial yg dilakukan masyarakat.

Peran Mahasiswa

Mahasiswa Sebagai “Iron Stock”

Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.

Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan besar terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme, hingga reformasi, pemudalah yang menjadi garda depan perubah kondisi bangsa.

Lantas sekarang apa yang kita bisa lakukan dalam memenuhi peran Iron Stock tersebut ? Jawabannya tak lain adalah dengan memperkaya diri kita dengan berbagai pengetahuan baik itu dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan, dan tak lupa untuk mempelajari berbagai kesalahan yang pernah terjadi di generasi-generasi sebelumnya.

Lalu kenapa harus Iron Stock ? Bukan Golden Stock saja, kan lebih bagus dan mahal ?. Mungkin didasarkan atas sifat besi itu sendiri yang akan berkarat dalam jangka waktu lama, sehingga diperlukanlah penggantian dengan besi-besi baru yang lebih bagus dan kokoh. Hal itu sesuai dengan kodrat manusia yang memiliki keterbatasan waktu, tenaga, dan pikiran.



Mahasiswa Sebagai “Guardian of Value”

Mahasiswa sebagai Guardian of Value berarti mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-nilai di masyarakat. Lalu sekarang pertanyaannya adalah, “Nilai seperti apa yang harus dijaga ? ” Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus melihat mahasiswa sebagai insan akademis yang selalu berpikir ilmiah dalam mencari kebenaran. Kita harus memulainya dari hal tersebut karena bila kita renungkan kembali sifat nilai yang harus dijaga tersebut haruslah mutlak kebenarannya sehingga mahasiswa diwajibkan menjaganya.

Sedikit sudah jelas, bahwa nilai yang harus dijaga adalah sesuatu yang bersifat benar mutlak, dan tidak ada keraguan lagi di dalamnya. Nilai itu jelaslah bukan hasil dari pragmatisme, nilai itu haruslah bersumber dari suatu dzat yang Maha Benar dan Maha Mengetahui.

Pemikiran Guardian of Value yang berkembang selama ini hanyalah sebagai penjaga nilai-nilai yang sudah ada sebelumya,atau menjaga nilai-nilai kebaikan seperti kejujuran, kesigapan, dan lain sebagainya. Hal itu tidaklah salah,namun apakah sesederhana itu nilai yang harus mahasiswa jaga? Lantas apa hubungannya nilai-nilai tersebut dengan watak ilmu yang seharusnya dimiliki oleh mahasiswa? Oleh karena itu saya berpendapat bahwa Guardian of Value adalah penyampai, dan penjaga nilai-nilai kebenaran mutlak dimana nilai-nilai tersebut diperoleh berdasarkan watak ilmu yang dimiliki mahasiswa itu sendiri. Watak ilmu sendiri adalah selalu mencari kebanaran ilmiah.

Penjelasan Guardian of Value hanya sebagai penjaga nilai-nilai yang sudah ada juga memiliki kelemahan yaitu bilamana terjadi sebuah pergeseran nilai,dan nilai yang telah bergeser tersebut sudah terlanjur menjadi sebuah perimeter kebaikan di masyarakat,maka kita akan kesulitan dalam memandang arti kebenaran nilai itu sendiri.



Mahasiswa Sebagai “Agent of Change”

Mahasiswa sebagai Agent of Change artinya adalah mahasiswa sebagai agen dari suatu perubahan. Lalu kini masalah kembali muncul, “Kenapa harus ada perubahan ?”. Untuk menjawab pertanyaan itu mari kita pandang kondisi bangsa saat ini.Menurut saya kondisi bangsa saat ini jauh sekali dari kondisi ideal, dimana banyak sekali penyakit-penyakit masyarakat yang menghinggapi hati bangsa ini,mulai dari pejabat-pejabat atas hingga bawah, dan tentunya tertular pula kepada banyak rakyatnya. Sudah seharusnyalah kita melakukan terhadap hal ini. Lalu alasan selanjutnya mengapa kita harus melakukan perubahan adalah karena perubahan itu sendiri merupakan harga mutlak dan pasti akan terjadi walaupun kita diam. Bila kita diam secara tidak sadar kita telah berkontribusi dalam melakukan perubahan, namun tentunya perubahan yang terjadi akan berbeda dengan ideologi yang kita anut dan kita anggap benar.

Mahasiswa adalah golongan yang harus menjadi garda terdepan dalam melakukan perubahan dikarenakan mahasiswa merupakan kaum yang “eksklusif”, hanya 5% dari pemuda yang bisa menyandang status mahasiswa, dan dari jumlah itu bisa dihitung pula berapa persen lagi yang mau mengkaji tentang peran-peran mahasiswa di bangsa dan negaranya ini.

Mahasiswa-mahasiswa yang telah sadar tersebut sudah seharusnya tidak lepas tangan begitu saja. Mereka tidak boleh membiarkan bangsa ini melakukan perubahan ke arah yang salah. Merekalah yang seharusnya melakukan perubahan-perubahan tersebut.

Perubahan itu sendiri sebenarnya dapat dilihat dari dua pandangan.Pandangan pertama menyatakan bahwa tatanan kehidupan bermasyarakat sangat dipengaruhi oleh hal-hal bersifat materialistik seperti teknologi, misalnya kincir angin akan menciptakan masyarakat feodal, mesin industri akan menciptakan mayarakat kapitalis, internet akan menciptakan menciptakan masyarakat yang informatif, dan lain sebagainya. Pandangan selanjutnya menyatakan bahwa ideologi atau nilai sebagai faktor yang mempengaruhi perubahan. Sebagai mahasiswa nampaknya kita harus bisa mengakomodasi kedua pandangan tersebut demi terjadinya perubahan yang diharapkan. Itu semua karena kita berpotensi lebih untuk mewujudkan hal-hal tersebut.

Sudah jelas kenapa perubahan itu perlu dilakukan dan kenapa pula mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam perubahan tersebut, lantas dalam melakukan perubahan tersebut haruslah dibuat metode yang tidak tergesa-gesa,            dimulai dari ruang lingkup terkecil yaitu diri sendiri, lalu menyebar terus hingga akhirnya sampai ke ruang lingkup yang kita harapkan, yaitu bangsa ini.
No comments